Bagi umat muslim, masjid paling agung di tanah Makkah adalah Masjidil Haram. Masjid ini juga menjadi salah satu tujua bagi umat islam untuk menjalankan ibadah haji dan umroh. Menurut sejarah masjidil haram yang diketahui oleh seluruh umat manusia di muka bumi ini, bahwa masjid ini dibangun oleh para malaikat sebelum manusia mulai diciptakan oleh Allah SWT. Pembangunan masjidil haram ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran pada manusia tentang refleksi rumah di surga yang bernama Baitul Ma’mur. Nama Baitul Ma’mur memiliki arti sebagai tempat beribadahnya para malaikat.
Namun, seiring perkembangan jaman bangunan tersebut mengalami kerusakan akibat badai dan banjir, sehingga harus dibangun kembali. Pembangunan kembali masjid ini dilakukan oleh nabi Ibrahim yang kala itu dibantu oleh anaknya Nabi Ismail. Allah memerintahkan pembangunan masjid tersebut lengkap dengan Ka’bah. Serta meletakkan batu hitam atau yang dikenal dengan nama Hajar Aswad yang diletakkan di bagian bawah dari sudut timur Ka’bah.
Hajar Aswad dikabarkan sebagai satu-satunya peninggalan asli dari bangunan Masjidil Haram terdahulu yang dibangun oleh para malaikat. Dimana, Ka’bah merupakan kiblat atau arah bagi semua muslim di bumi dalam melaksanakan shalat, hal ini menggambarkan bahwa dalam diri umat muslim terdapat kesatuan antara satu sama lain.
Menurut sejarah ajaran Islam juga disebutkan bahwa tidak ada yang ajaib berkenaan dengan hadirnya Masjidil Haram kecuali Hajar aswad dan oasis Zam-zam yang sejak ditemukan pertama kali tidak pernah mengalami kekeringan.
Allah menunjukkan kekuasaan atas semua hal di dunia ini dengan menghadirkan sumber zam-zam di sekitar masjid. Dimana, dikisahkan Siti Hajar, ibu dari Nabi Ismail, istri Nabi Ibrahim berusaha mencari sumber air untuk Nabi Ismail kala itu, Ia pun berlari diantara bukit Safa dan Marwah, melihat perjuangan yang dilakukannya maka Allah SWT menunjukkan padanya sumber zam-zam, dan air tersebut masih mengalir hingga saat ini.
Kisah selanjutnya menjelaskan bahwa penggunaan masjid Masjidil Haram ini dilakukan ketika Nabi Muhammad SAW kembali ke Mekkah setelah memenangkan perang, bersama Ali bin Abu Thalib mereka menghancurkan seluruh berhala yang masih tersisa, baik didalam maupun di sekitar Ka’bah. Dan, pembersihan berhala ini juga menjadi awal permulaan penguasaan Islam ata Ka’bah serta bangunan masjidnya.
Masjidil haram pernah mengalami sejumlah renovasi. Renovasi pertama dilakukan sekitar tahun 692, tembok yang mengelilingi masjid dibuat lebih tinggi, serta langit-langit masjid juga mengalami dekorasi. Area masjidil haram masih sangat kecil kala itu dan Ka’bah berada tepat di tengah-tengahnya. Pada akhir tahun 700, semua pilar tua masjid ini yang dulunya terbuat dari kayu, semuanya diganti dengan pilar marmer, serta mengalami pelebaran di beberapa sisi, khususnya pada bagian yang digunakan untuk shalat. Kemudian di kedua sisi masjid di bangun Menara yang menjulang tinggi ke angkasa.
Cukup panjang waktu yang dibutuhkan untuk kembali melakukan renovasi pada masjid ini. Tepatnya pada tahun 1570, renovasi kembali digelar oleh arsitek pribadi Sultan Salim II. Semua atap masjidil haram yang dulunya hanya berupa lapangan datar, dirombak dan mendapatkan tambahan kubah-kubah yang dilengkapi dengan kaligrafi pada sisi bagian dalam kubah tersebut. Selain itu, pilar-pilar masjid juga ditambah.
Bangunan masjid ini, merupakan bangunan yang terkenal paling lama dan paling tua penggunaan arsitekturnya hingga renovasi ke-empat pada tahun 1629. Namun, pemerintahan Arab Saudi akhirnya memutuskan pada tahun 1570 sebagai awal dalam penambahan elemen arsitektural dari masjid Masjidil Haram.
Di atas telah diuraikan bagaimana sejarah masjidil haram, bagi anda yang sudah siap berkunjung ke masjidil haram dalam rangka menunaikan ibadah haji dan umroh, banyak sekali para agen travel umroh yang menawarkan paket-paket umroh seperti : paket umroh murah, umroh plus turki, umroh plus aqso dan sebagainya. Sehingga memudahkan bagi kita untuk berangkat kesana.